Mengenal Lebih Jauh Tentang Digital Marketing dan Traditional Marketing
Halo Sahabat Ratu..
Halo sahabat ratu! Mungkin sebelumnya banyak dari kalian yang masih bingung tentang digital marketing dan traditional marketing. Nah, kedua istilah tersebut bakalan sering banget kalian dengar ketika ingin memulai bisnis dan melakukan pemasaran produk. Tapi, jangan dulu gelisah kalau masih bingung sama istilahnya ya, karena di kesempatan kali ini, Queena mau jelasin secara detail supaya kalian semakin paham. Yuk, disimak informasinya di bawah ini.
Pengertian Digital Marketing dan Traditional Marketing
Kalian pernah nggak sih, melihat iklan yang disampaikan melalui saluran digital seperti mesin pencari, situs web, media sosial, atau email? Nah, hal tersebut adalah bentuk dari digital marketing. Tapi, apa sih digital marketing itu? Singkatnya, digital marketing atau pemasaran digital dapat diartikan sebagai sebuah metode untuk memasarkan suatu produk yang dilakukan melalui perangkat elektronik dan internet. Digital marketing adalah proses dinamis yang selalu berubah dan dapat memberikan jalan untuk komunikasi dua arah.
Sedangkan traditional marketing atau pemasaran tradisional, dapat diartikan sebagai metode pemasaran yang dapat dilakukan tanpa menggunakan internet. Bentuk traditional marketing terdiri dari papan reklame, televisi, pamflet, iklan di media cetak, hingga iklan siaran radio. Traditional marketing ini sifatnya statis dan sering disebut sebagai komunikasi satu arah.
Kelebihan Digital Marketing dan Traditional Marketing
Kelebihan utama dari digital marketing adalah bahwa audiens yang ditargetkan dapat dijangkau secara cepat serta biayanya lebih hemat dan terukur. Kelebihan digital marketing lainnya yaitu:
1. Dapat melakukan pemasaran dalam skala global.
2. Jika sudah memiliki situs web, para pelanggan lebih mudah untuk melakukan pembelian dan nantinya akan berpengaruh terhadap meningkatnya traffic.
3. Meningkatkan loyalitas pelanggan.
4. Meningkatkan penjualan online.
Nah, kalau kelebihan dari traditional marketing yaitu:
1. Lebih mudah menjangkau banyak pelanggan lokal, misalnya dengan mengiklankan produk melalui radio.
2. Materi promosi dapat disimpan untuk digunakan kembali.
3. Iklan yang dibuat lebih mudah untuk dimengerti oleh generasi yang lebih tua, karena mereka sudah sering dihadapkan pada strategi semacam ini.
Kekurangan Digital Marketing dan Traditional Marketing
Selanjutnya, Queena akan bahas mengenai kekurangan dari digital marketing, diantaranya yaitu:
1. Target pasar haruslah orang-orang yang paham pada teknologi dan aktif di media sosial, sebab jika tidak menggunakan teknologi, maka produk yang diiklankan pun akan jadi percuma.
2. Persaingan lebih tinggi.
Kekurangan traditional marketing yaitu:
1. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal daripada digital marketing, apalagi kalau harus mencetak billboard dan banner, atau memasang iklan di media massa.
2. Target sasaran tidak dapat dituju secara personal, sebab iklan yang ditampilkan dapat dilihat oleh semua orang, seperti billboard atau koran.
3. Tidak bisa menetapkan seberapa efektif pengiklanan, karena hasilnya tidak dapat diukur dan dilacak.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Digital Marketing dan Traditional Marketing
Nah, sebelum memulai bisnis dan melakukan pemasaran produk, kamu harus memperhatikan terlebih dahulu mengenai beberapa aspek penting untuk menentukan teknik yang pas untuk bisnis kamu. Aspek penting itu adalah produk yang dipasarkan, target pasar, budget, serta psikologi konsumen. Yuk, kita simak satu persatu.
1. Produk yang dipasarkan
Sebelum mulai melakukan pemasaran, kamu harus tau dulu produk apa yang akan dipasarkan dan perkirakan bagaimana nantinya produk itu akan dipasarkan. Setelah itu, baru tentukan kemana arah pemasaran produkmu.
2. Target pasar
Setelah paham terhadap produk yang akan dipasarkan, kamu juga harus memahami target pasar produkmu. Target pasar harus dapat diukur, cukup besar, dan terjangkau.
3. Budget
Selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk memilih media apa yang paling efektif dalam melakukan pemasaran. Rata-rata, memasarkan produk dengan teknik traditional marketing akan memakan lebih banyak biaya.
4. Psikologi konsumen
Nah, yang terakhir adalah psikologi konsumen. Aspek yang satu ini biasanya lebih cocok diaplikasikan di dunia digital, sebab psikologi konsumen seperti hobi, kebiasaan, atau gaya hidup hanya dapat diketahui jika pemasar mempunyai akses internet dan media sosial.
Nah, setelah mengetahui secara detail mengenai digital marketing dan traditional marketing, dapat disimpulkan bahwa traditional marketing masih berperan penting dalam kehidupan orang-orang yang tidak sering berhubungan dengan dunia digital. Begitu pun dengan digital marketing yang juga sama pentingnya dengan tradisional, bahkan lebih penting lagi. Karena digital marketing dapat memasarkan langsung suatu produk terhadap target sasaran yang sudah ditentukan, yaitu para pengguna internet. Namun, keduanya akan menjadi metode pemasaran yang hebat bila digunakan secara bersamaan.
Sumber: https://www.simplilearn.com/traditional-marketing-vs-digital-marketing-article https://www.wartaekonomi.co.id/read304652/apa-itu-digital-marketing https://www.ama.org/pages/what-is-digital-marketing/ https://www.nibusinessinfo.co.uk/content/advantages-and-disadvantages-digital-marketing http://www.smbceo.com/2017/04/19/5-advantages-of-traditional-marketing-over-digital-marketing/ https://bankingjournal.aba.com/2019/12/the-pros-and-cons-of-traditional-marketing/